Mengenal Orlando di Lasso Seorang Komposer Flemish

Mengenal Orlando di Lasso Seorang Komposer Flemish

Posted by

Mengenal Orlando di Lasso Seorang Komposer Flemish – Orlando di Lasso, Latin Orlandus Lassus, pula diucap Roland De Lassus,( lahir 1530/ 32, Mons, Spanish Hainaut— wafat pada 14 Juni 1594, Munich), komposer Flemish yang musiknya bergaya khas Perancis- Belanda yang menghebohkan musik Eropa dari Renaissance.

Mengenal Orlando di Lasso Seorang Komposer Flemish

Mengenal Orlando di Lasso Seorang Komposer Flemish

mikis-theodorakis – Selaku seseorang anak ia merupakan badan paduan suara di St. Nicholas di Mons serta sebab suaranya yang bagus diculik 3 kali buat paduan suara yang lain. Beliau dibawa ke dalam jasa Ferdinand dari Gonzaga, jenderal Charles V, serta berjalan dengan angkatan imperium dalam kampanye Perancis pada tahun 1544. Beliau menemani Gonzaga ke Italia pada tahun 1544, di mana beliau bermukim sepanjang 10 tahun. Dari tahun 1553 sampai 1554 ia merupakan kepala kapel gereja kepausan St. John Lateran di Bulu halus, suatu kedudukan yang setelah itu dipegang oleh Palestrina. Sehabis bermukim di Antwerp( 1555–56), ia berasosiasi dengan kapel kastel Duke Albrecht V dari Bavaria di Munich, di mana, melainkan buat sebagian ekspedisi tidak tersangka, ia bermukim sepanjang sisa hidupnya. Pada tahun 1570 Kaisar Maximilian mengangkatnya jadi adiwangsa; serta, kala Lasso mempertunjukkan koleksi ekaristi( 1574) pada Paus Gregorius XIII, ia menyambut titel ksatria dari Golden Spur.

Baca juga : Mengenal Komposer Asal Jerman Johann Jakob Froberger

Dari lebih dari 2. 000 aransemen Lasso, banyak yang timbul di edisi antara 1555, kala novel pertamanya mengenai madrigal Italia diterbitkan di Venesia, serta 1604, kala koleksi anumerta dari 516 Latin. motets( buatan paduan suara religius), Magnum Opus Musicum, diterbitkan oleh putra- putranya. Daya muat khusus muncul selaku landmark dalam pekerjaannya: koleksi motets pertamanya( 1556) menguatkan penguasaannya di aspek yang ia kontribusikan selama hidupnya; suatu antologi menyeluruh miliknyachansons, ataupun lagu- lagu perceraian Perancis( 1570), menolong mengukuhkan letaknya selaku komposer terkenal dalam jenis ini. Tidak hanya madrigal( bagian paduan suara Italia) serta chansons- nya, beliau menerbitkan 7 koleksi lieder( lagu bagian Jerman). Bisa jadi ciptaannya yang sangat populer merupakan koleksi mazmur pertobatannya yang suram serta bergengsi, Psalmi Davidis Poenitentiales( 1584). Temuan kembali serta versi tahun 1838 oleh SW Dehn memelopori kebangkitan atensi pada karya- karya Lasso.

Lasso merupakan seseorang ahli di aspek nada keramat serta bersama senang dalam aransemen sekuler. Dalam aspek terakhir internasionalismenya amat mencolok, melingkupi jenis Italia, Prancis, serta Jerman. Buatan agamanya mempunyai keseriusan penuh emosi khusus. Ia amat berjaga- jaga buat memantulkan arti teksnya dalam musiknya, sesuatu watak yang menantikan style Baroque di dini era ke- 17.

Orlande de Lassus lahir di Mons di County Hainaut, Habsburg Belanda( saat ini Belgia). Data mengenai tahun- tahun awal mulanya amat sedikit, walaupun sebagian narasi yang tidak dikuatkan sudah bertahan, yang sangat populer merupakan kalau beliau diculik 3 kali sebab keelokan suara nyanyiannya. Pada umur 2 simpati tahun, beliau meninggalkan Negara- Negara Kecil bersama Ferrante Gonzaga serta berangkat ke Mantua, Sisilia, serta setelah itu Milan( dari tahun 1547 sampai 1549). Sepanjang di Milan, beliau berteman dengan seseorang madrigalis Spirito lHoste da Reggio, akibat formatif pada style nada awal mulanya.

Ia setelah itu bertugas selaku biduan serta komposer buat Costantino Castrioto di Naples pada dini 1550- an, serta buatan pertamanya diperkirakan berawal dari dikala ini. Berikutnya beliau alih ke Bulu halus, di mana beliau bertugas buat Cosimo I de Medici, Bupati Agung Tuscany, yang menjaga rumah tangga di situ, serta pada tahun 1553, beliau jadi ahli di cappella dari Basilika Santo Yohanes Lateran, gereja benih ekumenis Bulu halus serta kedudukan yang amat bergengsi buat seseorang laki- laki yang terkini berumur 2 puluh satu tahun. Tetapi, ia bermukim di situ cuma sepanjang satu tahun.( Palestrina hendak mengutip posisi ini satu tahun setelah itu, pada tahun 1555.)

Tidak terdapat fakta kokoh yang bertahan buat keberadaannya pada tahun 1554, namun terdapat klaim kontemporer kalau beliau melaksanakan ekspedisi di Prancis serta Inggris. Pada tahun 1555 beliau kembali ke Low Countries serta buatan awal mulanya diterbitkan di Antwerpen( 1555–1556). Pada tahun 1556 beliau berasosiasi dengan kastel Albrecht V, Bupati Bavaria, yang dengan cara siuman berupaya buat membuat pendirian nada yang sebanding dengan istana- istana besar di Italia. Lassus merupakan salah satu dari sebagian orang Belanda yang bertugas di situ, serta sepanjang ini yang sangat populer. Ia nyata suka di Munich serta menyudahi buat berdiam di situ. Pada tahun 1558 beliau menikah dengan Regina Wäckinger, gadis dari seseorang abdi martabat Duchess. Mereka mempunyai 2 putra, keduanya jadi komposer, serta putrinya menikah dengan ilustrator Hans von Aachen. Pada tahun 1563 Lassus dinaikan selaku ahli di cappella, mengambil alih Ludwig Daser di pos itu. Lassus senantiasa melayani Albrecht V serta pakar warisnya, Wilhelm V, sepanjang sisa hidupnya.

Pada 1560- an Lassus jadi amat populer, serta para komposer mulai berangkat ke Munich buat berlatih dengannya. Andrea Gabrieli berangkat ke situ pada tahun 1562, serta bisa jadi bermukim di kapel sepanjang satu tahun. Giovanni Gabrieli pula bisa jadi berlatih dengannya pada tahun 1570- an. Kemasyhurannya sudah menabur di luar bundaran nada yang kencang, sebab pada tahun 1570 Kaisar Maximilian II menganugerahkan adiwangsa kepadanya, sesuatu kondisi yang sangat jarang untuk seseorang komposer. Paus Gregorius XIII memberinya titel adiwangsa serta pada tahun 1571, serta sekali lagi pada tahun 1573, raja Prancis, Charles IX, mengundangnya buat bertamu. Sebagian raja serta adiwangsa ini berupaya merayunya dari Munich dengan ajuan yang lebih menarik, namun Lassus nyatanya lebih terpikat pada kemantapan letaknya, serta kesempatan kemampuan yang luar lazim dari kastel Albrecht, dari profit keuangan.” Aku tidak mau meninggalkan rumah aku, ladang aku, serta keadaan bagus yang lain di Munich”, tulisnya pada Duke of Electorate of Saxony pada tahun 1580, sehabis menyambut ajuan buat posisi di Dresden.

Pada akhir 1570- an serta 1580- an Lassus melaksanakan sebagian kunjungan ke Italia, di mana beliau menciptakan style serta gaya sangat modern. Di Ferrara, pusat aktivitas avant- garde, ia tentu mengikuti para madrigal disusun buat majelis hukum d Este. Tetapi, gayanya sendiri senantiasa konvensional serta jadi lebih simpel serta lebih lembut bersamaan bertambahnya umur. Pada tahun 1590- an kesehatannya mulai menyusut, serta beliau berangkat ke dokter bernama Thomas Mermann buat penyembuhan apa yang diucap” melancholia hypocondriaca”, namun beliau sedang bisa menulis serta berjalan sesekali. Buatan terakhirnya kerap dikira selaku salah satu buatan terbaiknya: satu set bagus 2 puluh satu madrigali spirituali yang diketahui selaku Lagrime di San Pietro(” Tears of St. Peter”), yang beliau persembahkan pada Paus Klemens VIII, serta diterbitkan dengan cara anumerta pada tahun 1595. Lassus tewas di Munich pada 14 Juni 1594, hari yang serupa kala majikannya menyudahi buat memecatnya sebab alibi ekonomi. Ia tidak sempat memandang pesan itu. Beliau dimakamkan di Munich di Alter Franziskaner Friedhof, suatu penguburan yang dibersihkan dari batu batu kubur pada tahun 1789 serta saat ini jadi web Max- Joseph- Platz.

Salah satu komposer sangat produktif, serbaguna, serta umum dari akhir Renaisans, Lassus menulis lebih dari 2. 000 buatan dalam seluruh jenis bunyi Latin, Prancis, Italia, serta Jerman yang diketahui pada masanya. Ini tercantum 530 motet, 175 madrigal serta villanella Italia, 150 chanson Prancis, serta 90 lieder Jerman. Tidak terdapat nada instrumental kencang oleh Lassus yang dikenal bertahan, ataupun sempat terdapat: kelengahan yang menarik untuk seseorang komposer yang kebalikannya sedemikian itu besar serta produktif, sepanjang era kala nada instrumental jadi alat mimik muka yang terus menjadi muncul, di semua bumi. Eropa. Pencetak nada Jerman Adam Berg membaktikan 5 daya muat musiknya Patrocinium( diterbitkan dari tahun 1573- 1580) sampai nada Lassus.

Nada suci

Lassus senantiasa Kristen sepanjang umur bentrokan agama ini, walaupun ini tidak membatasi ia dalam menulis lagu- lagu sekuler duniawi ataupun dalam memakai nada yang aslinya buat teks- teks asusila dalam Magnificats serta massa yang memakai metode pelesetan. Tetapi begitu, Kontra- Reformasi Kristen, yang di dasar akibat Jesuit menggapai puncaknya di Bavaria pada akhir era keenam simpati, mempunyai akibat yang bisa dibuktikan pada buatan akhir Lassus, tercantum nada ibadat buat Ritus Romawi, jumlah Magnificat yang bertumbuh, setting dari Catholic Ulenberg Psalter( 1588), serta spesialnya daur pertobatan besar dari madrigal kebatinan, Lagrime di San Pietro( 1594).

Massa

Nyaris 60 massa aman komplit; mayoritas dari mereka merupakan massa pelesetan) memakai selaku materi pangkal melodi buatan sekuler yang ditulis oleh dirinya sendiri ataupun komposer lain. Dengan cara teknis bergengsi, mereka senantiasa ialah bagian sangat konvensional dari outputnya. Ia umumnya membiasakan style massa dengan style materi pangkal, yang berkisar dari lantunan Gregorian sampai madrigal kontemporer, namun senantiasa menjaga kepribadian ekspresif serta segan dalam produk akhir.

Sebagian massanya didasarkan pada chanson Prancis yang amat sekuler; sebagian materi pangkal betul- betul asusila. Entre vous filles de quinze ans,” Oh, gadis- gadis berumur 5 simpati tahun”, oleh Jacob Clemens non Papa, memberinya materi pangkal buat Missa entre vous filles 1581- nya, bisa jadi yang sangat memalukan. Aplikasi ini tidak cuma diperoleh namun didorong oleh majikannya, yang bisa dikonfirmasi dengan fakta dari surat- menyurat mereka, yang beberapa besar sedang bertahan.

Tidak hanya massa tiruan tradisionalnya, beliau menulis beberapa besar missae breves,” massa pendek”, massa pendek kaum tutur yang dimaksudkan buat layanan pendek( misalnya, pada hari- hari kala Duke Albrecht berangkat mencari: nyatanya ia tidak mau ditahan oleh nada polifonik bertele- tele). Yang sangat berlebihan merupakan buatan yang sesungguhnya diketahui selaku Massa Jäger( Missa venatorum)—” Ekaristi Pemburu”.

Sebagian massanya membuktikan akibat dari Sekolah Venesia, spesialnya dalam pemakaian metode polikoral( misalnya, dalam Missa osculetur me 8 suara, bersumber pada motetnya sendiri). 3 dari massanya merupakan buat paduan suara dobel, serta mereka bisa jadi mempengaruhi pada banyak orang Venesia itu sendiri; lagi pula, Andrea Gabrieli mendatangi Lassus di Munich pada tahun 1562, serta banyak buatan Lassus diterbitkan di Venesia. Walaupun Lassus memakai style Venesia kontemporer yang keras, bahasa harmonisnya senantiasa konvensional dalam karya- karya ini: beliau mengadaptasi komposisi Venesia buat tujuan artistiknya sendiri.

Motet serta nada keramat lainnya

Lassus merupakan salah satu komponis dengan style yang diketahui selaku musica reservata—istilah yang bertahan dalam banyak rujukan kontemporer, banyak di antara lain kelihatannya kontradiktif. Maksud yang pas dari sebutan ini merupakan permasalahan perbincangan hebat, walaupun konsensus agresif di antara pakar nada merupakan kalau itu mengaitkan pengaturan bacaan serta kromatisme yang amat ekspresif, serta bisa jadi merujuk pada nada yang ditulis spesial buat para penikmat. Suatu aransemen populer oleh Lassus yang menggantikan style ini merupakan susunan 12 motetnya yang bertajuk Prophetiae Sibyllarum, dalam idiom bercorak buas yang mengestimasi buatan Gesualdo; sebagian progresi akord dalam bagian ini tidak terdengar lagi hingga era ke- 20.

Lassus menulis 4 pengaturan Kesusahan, satu buat tiap- tiap Penginjil, St Matius, Markus, Lukas serta Yohanes. Seluruhnya buat suara acapella. Ia memutuskan perkata Kristus serta deskripsi Penginjil selaku lantunan, sedangkan menata bagian- bagian buat golongan dengan cara polifonik.

Selaku komposer motet, Lassus merupakan salah satu yang sangat beraneka ragam serta luar lazim dari semua Renaisans. Outputnya bermacam- macam dari yang terhormat sampai yang konyol, serta ia membuktikan hasrat lawak yang tidak kerap berhubungan dengan nada keramat: misalnya, salah satu motifnya menyindir penyanyi- penyanyi miskin( pengaturannya mengenai Luar biasa flumina Babylonis, buat 5 suara) yang mencakup gelagapan, menyudahi serta mulai, serta kebimbangan biasa; itu terpaut dalam rancangan bila tidak dalam style dengan A Musical Joke buatan Mozart. Banyak dari motets- nya digubah buat acara- acara formal, semacam yang bisa diharapkan dari seseorang komposer kastel yang diwajibkan sediakan nada buat kunjungan administratur besar, perkawinan, akad, serta kegiatan kenegaraan yang lain. Namun selaku komponis agama- agama seperti itu Lassus menggapai ketenarannya yang sangat besar serta sangat kekal.

Pengaturan Lassus tahun 1584 dari 7 Mazmur Insaf Daud( Psalmi Davidis poenitentiales), diperintahkan oleh Raja Charles IX dari Perancis menginstruksikan mereka selaku pelunasan jiwanya sehabis pembunuhan St. Bartholomew melawan para huguenots, merupakan salah satu yang sangat koleksi pengaturan mazmur populer dari semua Renaissance. Counterpointnya free, menjauhi peniruan yang menyebar dari orang Belanda semacam Gombert, serta sering- kali memakai fitur ekspresif yang asing untuk Palestrina. Semacam di tempat lain, Lassus berupaya buat akibat penuh emosi, serta memakai bermacam komposisi serta pemeliharaan dalam pengaturan bacaan mengarah tujuan itu. Bagian kedua dari balik dalam koleksi, pengaturannya dari De profundis( Mazmur 129/ 130), dikira oleh banyak ahli selaku salah satu ciri paling tinggi polifoni Renaisans, tingkatan di sisi 2 pengaturan bacaan yang serupa oleh Josquin des Prez.

Di antara aransemen liturginya yang lain merupakan lagu pujian, kidung( tercantum lebih dari 100 Magnificats), asumsi buat Minggu Bersih, Antusiasme, Ratapan, serta sebagian bagian bebas buat pesta- pesta besar.

Nada sekuler

Lassus menulis dalam seluruh wujud sekuler terkenal dikala itu. Dalam tutur pengantar koleksi lagu- lagu Jermannya, Lassus memuat karya- karya sekulernya: madrigal Italia serta chanson Prancis, lagu- lagu Jerman serta Belanda. Ia bisa jadi salah satunya komposer Renaissance yang menulis dengan cara produktif dalam 5 bahasa– Latin tidak hanya yang dituturkan di atas– serta ia menulis dengan kecalakan yang serupa dalam tiap- tiap bahasa. Banyak lagunya jadi amat terkenal, tersebar besar di Eropa. Dalam bermacam lagu sekuler ini, beliau membiasakan diri dengan style negeri asalnya dengan senantiasa membuktikan karakteristik khas keaslian, intelek, serta kejelasan pernyataannya.

Madrigal

Dalam madrigals- nya, banyak yang ia catat sepanjang ia bermukim di Bulu halus, gayanya nyata serta singkat, serta ia menulis lagu- lagu yang gampang diketahui; beliau pula” memaraf” ciptaannya dengan kerap memakai tutur lasso( serta kerap kali disetel dengan kaum tutur sol- fege la- sol, ialah AG di kunci C). Opsi puisinya amat bermacam- macam, dari Petrarch buat ciptaannya yang lebih sungguh- sungguh sampai puisi yang sangat enteng buat sebagian canzonetta lucunya.

Lassus kerap lebih menggemari madrigal siklik, ialah pengaturan sebagian syair dalam satu golongan selaku satu set buatan nada yang terpaut. Misalnya, novel keempat madrigal buat 5 suara diawali dengan sestina komplit oleh Petrarch, dilanjutkan dengan soneta 2 bagian, serta diakhiri dengan sestina lain: oleh sebab itu semua novel bisa didengar selaku aransemen terstruktur dengan tiap- tiap madrigal ialah bagian bonus.

Chanson

Wujud lain yang dibesarkan Lassus merupakan chanson Prancis, yang beliau catat dekat 150. Beberapa besar berawal dari tahun 1550- an, namun beliau lalu menulisnya apalagi kala beliau terletak di Jerman: penciptaan terakhirnya dalam jenis ini berawal dari tahun 1580- an. Mereka amat terkenal di Eropa, serta dari seluruh ciptaannya, mereka merupakan yang sangat banyak diatur buat instrumen semacam kecapi serta keyboard. Beberapa besar digabungkan pada tahun 1570- an serta 1580- an dalam 3 pengumuman: satu oleh Petrus Phalesius the Elder pada tahun 1571, serta 2 oleh Le Roy serta Ballard pada tahun 1576 serta 1584. Dengan cara style, mereka berkisar dari yang bergengsi serta sungguh- sungguh, sampai main- main, amoral, serta percintaan. aransemen, dan lagu minum yang sesuai buat warung minuman. Lassus menjajaki style liris Sermisy yang dipoles dari style programatikClement Janequin atas tulisannya.

Salah satu lagu minum Lassus yang sangat populer dipakai oleh Shakespeare dalam Henry IV, Part II. Perkata bahasa Inggris dipasang pada Un jour vis un foulon qui fouloit( selaku Monsieur Mingo) serta dinyanyikan oleh Justice Silence yang mabuk, dalam Sesi V, Segmen iii.

lieder Jerman

Tipe aransemen sekuler ketiga oleh Lassus merupakan dusta Jerman. Beberapa besar darinya nyata tertuju buat audiens yang berlainan, sebab bunyi serta style mereka amat berlainan dari chansons ataupun madrigal; tidak hanya itu, ia menulisnya di setelah itu hari, serta tidak terdapat yang timbul hingga tahun 1567, kala ia telah mapan di Munich. Banyak yang berjudul agama, walaupun enteng serta puisi novel pula terwakili. Ia pula menulis lagu- lagu minum dalam bahasa Jerman, serta kontras dengan buatan paralelnya dalam jenis chanson, ia pula menulis lagu mengenai sedi- segi yang tidak profitabel dari kebahagiaan kelewatan.

Lagu Belanda

Dalam tutur pengantar koleksi lagu- lagu Jermannya, Lassus melaporkan kalau beliau sudah menggubah lagu- lagu Belanda. Tetapi, tidak terdapat lagu Belanda yang dilestarikan.